Selasa, 28 Februari 2012

Cerita Singkat: Kisah Seorang Siswa


Yup... malas sekali melihat internet super lelet ini. Dengan sangat memaksa aku jamah blog ini. Hasilnya, update cerita singkat sekali mengenai secuil kehidupanku di sekolah. Langsung saja kita lihat di TKP...

Kelas X 5

   Hari pertama, sudah terlambat. Tidak sampai gerbang ditutup, Cuma waktu itu semua orang sudah  memasuki kelas. Ya, Sejak SD aku tidak pernah datang awal untuk berebut kursi. Haha. Hari- hari selanjutnya, aku selalu datang pagi –sekitar jam 6– dan jarang sekali terlambat. Masih teringat sekali, ketika aku terlambat, ditugaskan untuk menyapu. Ya, tentunya aku lakukan dengan sepenuh hati. Sebagai konsekuensi atas keterlambatanku. Tetapi kebiasaan terlambat ini  berakhir di akhir Semester 1.
   Menurutku, kelas X 5 ini kondisinya kurang menyenangkan. Perbedaan paham sering terjadi di sini. Akibatnya, kekompakan pun berkurang. Bu Syarifah, wali kelas, mampu mengatasi beberapa masalah yang ada. Meskipun, beberapa masalah bahkan tidak diketahui siapapun kecuali anak yang bersangkutan dan aku.

Kelas XI IPA 5

   Ini dia rumah keduaku. Aku merasa nyaman di kelas ini. Teman- teman yang ramah, kompak, rukun, saling membantu. Dengan guru Bahasa Inggris –Mr. Joesef– sebagai wali kelas, dan diketuai oleh Herlambang, kelas ini menjadi 50% alasan aku harus masuk sekolah. Walaupun begitu, ada beberapa atau mungkin bisa dibilang sedikit masalah kecil yang kurang di perhatikan warga XI IPA 5. Tapi aku yakin tidak berdampak besar, karena itu aku mengabaikannya.
   Like Hell yeah !!! Untuk pertama kalinya dalam sejarah! Aku kembali main game online. Rasanya, seperti bangun tidur diatas awan! Yuhuu!
   Terlambat? Haha.. bercanda? Aku cuma terlambat 2 kali. Itu pun dengan alasan yang tidak sembarangan. Hasilnya? Panggilan orang tua oleh BK. Yup…
   Di kelas ini pula aku mengetahui penyakit remaja no. 1,  vomys. Tahulah apa… Haha… Demi apa aku belajar banyak tentangnya.

Kelas XII IPA 1

   Terlambat. Ya, seperti pekerjaan sampinganku. Haha.. Sungguh ini rekor terbesarku selama masa hidupku. Nasihat guru - guru sudah menjadi sarapan. Alasan? Aku tidak punya alasan. Aku selalu bangun pagi.  Waterpark lah…
   Pelan tapi pasti. Awal kelas tiga aku sudah melupakan game online. Tapi sebagai gantinya, Jutaan icon game offline pernah  terpampang di desktop. Yah... Battlefield, Red Alert, Rollercoaster Tycoon, TheSims, Fate series, Yugi Oh dan masih sejuta lagi. Yah, bukan bunda salah mengandung, salah siapa anak kelas 3 SD diajari main game. Yups.. terimakasih buat sepupuku yang telah membimbingku.
   Lanjut karir kelas tiga. Aku mengurangi aktivitas bejat ku, h*ck, cr*ck dan lain- lain. Dan aku belajar melupakannya. Ya, seperti kata pepatah: Tak ada rotan, apalagi akarnya. Aku dengan semangat mendapat hobi baru. Merangkai kata. Hasilnya? Orang menyebutnya cerita, puisi, dan lain- lain.
   Di kelas ini, dengan wali kelas mapel Kimia, Bu Umi, dan diketuai oleh makhluk (hidup) yang secara kebetulan bersel banyak, menyerupai manusia, mungkin semacam meganthropus erectus tapi lebih kecil. Yup, dia disebut dengan "Pee Dry". Haha peace...
   Sejauh ini masalahku hanya ada pada diriku sendiri. Menurutku, aku belum punya masalah dengan kawanku lain. Mungkin segera akan aku buat. Hehehe...

Kisah pun masih berlanjut. Mampukah pahlawan kita ini menghadapai semua lawan dan kawannya? Apakah dia masih terjebak macet di depan pemandangan alam yang luar biasa tak spesial? Tetap di Opera ban bekas yaa'ee…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar, kritik, saran ?